Liburan ke pulau Dewata Bali tentu anda tidak hanya disuguhi dengan pemandangan alam pantai, sawah terasering ataupun pemandangan pegunungan dan danau, tetapi tempat rekreasi dan objek wisata beragam, termasuk keberadaan tempat suci pura.
Adapun sejumlah pura yang menjadi tujuan wisata populer di pulau Dewata Bali, diantaranya pura Besakih, pura Uluwatu, Pura Lempuyang dan juga Pura Kehen yang terletak di Bangli. Pura Kehen merupakan warisan budaya Bali tempo dulu juga hits dan populer menjadi destinasi wisata atau tujuan tour.
baca juga: objek wisata pura di pulau Bali >>>>
Sejumlah pura di Bali, termasuk juga pura Kehen, selain sebagai tempat masyarakat Hindu untuk melakukan persembahyangan juga menjadi tempat wisata dan tujuan tour, dikarenakan pura tersebut tampil indah, megah, memiliki latar belakang sejarah unik dan merupakan warisan budaya jaman tempo dulu.
Hampir kebanyakan pura di Bali yang merupakan warisan budaya Bali kuno, memiliki sejarah yang unik ataupun legenda yang masih dipercaya turun temurun.
Kabupaten Bangli sendiri memiliki sejumlah tempat-tempat indah yang masuk dalam daftar tempat rekreasi dan objek wisata populer di Bali seperti Kintamani, danau dan gunung Batur, air terjun dusun Kuning, Tukad Cepung, desa Trunyan, desa Penglipuran dan juga Pura Kehen.
Destinasi-destinasi wisata di Kabupaten Bangli tersebut menjadi tujuan tour wajib ketika anda menyusun itinerary liburan ke kawasan pariwisata Bali Tengah.
baca juga: tempat wisata hits dan populer di Bangli >>>>
Sedangkan Pura Kehen ini memiliki latar belakang sejarah masa lalu dari jaman Bali kuno tempo dulu yang cukup menarik untuk diketahui. Peninggalan batu-batu sakral termasuk arca batu yang ada di Pura Kehen yang berasal dari masa Megalitikum.
Tempat ini bisa menjadi sumber yang baik bagi anda yang ingin belajar sejarah masa lampau tentang kehidupan masyarakat di wilayah Bangli.
Pura Kehen di Kabupaten Bangli.
Pura Kehen terletak di desa Cempaga, Kecamatan dan Kabupaten Bangli. Terletak sekitar 2 km utara kota Bangli dan 3 km dari objek wisata desa Penglipuran.
Bangunan pura tersebut termasuk peninggalan sejarah Bali kuno masa Bali tempo dulu, walaupun agak sulit ditentukan kapan berdirinya pura tersebut, namun ada sejumlah prasasti yang berhubungan dengan berdirinya pura Kehen tersebut.
lanjut baca; objek wisata desa Penglipuran >>>>
Prasasti yang ditemukan memberikan sedikit gambaran tentang keberadaan pura Kehen, seperti prasasti Bali I dan II, dalam prasasti I berbahasa Bali Kuno menyebutkan ada nama “Hyang Karinama” atau Hyang Api dan juga menyebut nama-nama biksu yang tidak berangka tahun, dan oleh Dr.R.Goris prasasti tersebut digolongkan dalam tahun Isaka berkisar antara 804 – 836.
Pada prasasti ke II, yang tinggal hanya lembar penghabisan berbahasa Jawa kuno dengan menyebut senapati Kuturan yang digolongkan dalam tahun Isaka antara 938 – 971. Kemudian dalam prasasti ke tiga menyebutkan Hyang Api menjadi Hyang Kehen dan dikenal sekarang bernama pura Kehen.
lanjut baca: Bali tempo dulu di jaman Bali Kuno >>>>
Kehen sendiri berasa dari kata Keren yang berarti apa dari ketiga prasasti yang ditemukan tersebut maka pura Kehen diperkirakan berdiri diantara tahun Isaka 804 – 836 (tahun 882 – 914 Masehi). Semua prasasti yang ada tersebut, bisa menjadi acuan latar belakang sejarah berdirinya Pura Kehen di Bangli ini.
Pada saat sekarang ini terdapat banyak pura di Bali tersebar hampir diseluruh pelosok pulau Dewata Bali, ada yang baru berdiri dan beberapa pura kuno sebagai cagar budaya, yang merupakan warisan leluhur, memiliki nilai historis tinggi seperti keberadaan pura Kehen di Bangli tersebut.
Pura Kehen tergolong dalam peninggalan Bali Kuno yang juga berkaitan erat dengan sejarah kerajaan Bangli. Untuk itu tempat ini patut dilestarikan, dijaga keberadaannya sebagai warisan budaya bernilai tinggi.
Mengingat dari latar belakang sejarah, keindahan serta sejumlah keunikannya maka pura Kehen ini sebagai salah satu tempat wisata yang dijadikan sebagai tujuan tour di kawasan pariwisata Bali Tengah.
lanjut baca: tempat wisata hits dan populer di Bali >>>>
Setiap pura pada umumnya menggunakan candi bentar pada pintu utamanya, seperti halnya jika anda pernah berkunjung ke objek wisata pura Besakih, Pura Lempuyang, Goa Lawah, Uluwatu ataupun sejumlah pura di Bali lainnya, pada pintu masuk menuju areal pertama pura menggunakan candi bentar (candi terbuka) seperti pura kahyangan jagat pada umumnya.
Namun di Pura Kehen akan anda temukan, candi pintu masuk dengan bentuk berbeda dengan menggunakan candi kurung. Ada juga hal unik lainnya sebuah bale kulkul pada dahan pohon beringin yang membuatnya terlihat cukup unik.
Pada bagian utama pura terdapat meru tumpang 11, dan sejumlah bangunan (pelinggih) lainnya sebagai tempat pemujaan dewa Tri Murti yaitu Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa.
lanjut baca: jenis pura di Bali berdasarkan fungsi dan karakteristiknya >>>>
Terdapat sebuah beringin besar yang umurnya sudah tua, dan masyarakat percaya banyak jika ada dahan yang patah pada pohon beringin tersebut akan terjadi sebuah musibah, semua keyakinan tersebut karena bersumber dari berbagai kejadian yang pernah terjadi dan itu diyakini turun temurun oleh warga.
Seperti beberapa kejadian berikut, seperti saat raja Bangli meninggal dunia, dahan beringin yang berada di Timur laut patah, kemudian ada juga pendeta yang meninggal bagian dahan sebelah Barat Daya yang patah, serta berbagai kejadian lain yang berhubungan dengan patahnya dahan pohon beringin tersebut.
Setiap pura di Bali memiliki hari-hari tertentu dalam pelaksanaan upacara keagamaan, di Pura Kehen sendiri pujawali/odalan dilakukan setiap 6 bulan sekali sesuai kalender Hindu bertepatan pada saat Hari Raya Pagerwesi. Kemudian setiap 3 tahun sekali tepatnya pada saat Purnama sasih Kelima, Saniscara Pon Sinta digelar upacara Ngusaba Dewa disebut juga Karya Agung Bhatara Turun Kabeh.
lanjut baca; hari piodalan atau pujawali pura di Bali >>>>
Hari-hari suci lainnya seperti Saraswati, Kajeng Kliwon, Tilem, Purnama, Sugimanik dan Buda Kliwon selau ada upacara kecil, banyak juga warga yang datang untuk bersembahyang ke Pura Kehen ini.
Akses menuju Pura Kehen Bangli
Liburan ke pulau Dewata Bali dan berencana mengagendakan tour ke Pura Kehen Bangli, anda bisa sewa mobil baik itu sewa mobil dengan supir ataupun sewa mobil lepas kunci, jika anda berangkat dari wilayah Bali Selatan seperti dari wilayah Kuta ataupun Denpasar, menuju arah kota Gianyar. Jarak dari Denpasar sekitar 43 km, waktu sekitar 1.5 jam.
baca juga; harga sewa mobil di Bali >>>>
Kemudian menuju jalur utama menuju kota Bangli. Setelah lewat kota Bangli sekitar 2 km di ujung jalan ada pertigaan, belok kanan menunjuk ke arah Pura Kehen dan jika anda ke kiri menuju objek wisata desa Penglipuran. Maka ambilah jalan ke kanan sekitar 500 meter maka anda tiba di tempat parkir pura.
Pura Kehen terletak di pinggir jalan, terletak di dataran lebih tinggi dari jalan raya, sehingga terlihat megah, indah dan mempesona, dengan tangga-tangga berundak menuju areal utama pura.
Pura menghadap ke Selatan, bagi anda yang suka wisata foto atau para penikmat fotographi mungkin bisa menemukan waktu yang tepat untuk bisa mengabadikan keindahan Pura Kehen dengan angel yang lebih baik.
baca juga: destinasi wisata desa Penglipuran >>>>
Tapi jika seorang wisatawan bisa menikmatinya kapan saja, atau bisa datang pada saat hari-hari suci menurut agama Hindu seperti purnama ataupun Saraswati menyaksikan sejumlah warga yang melakukan persembahyangan. Apalagi pada saat hari raya Pagerwesi akan padat oleh umat, karena saat tersebut adalah piodalan (upacara besar) di pura Kehen.
Pura Kehen cukup ramai dikunjungi wisatawan, untuk itu kawasan ini dibangun berbagai infrastruktur yang memadai sebagai objek wisata di Bali, seperti toilet, lahan parkir, toko souvenir dan warung penjual makanan. Apalagi tempat ini berdekatan pula dengan beberapa objek wisata lainnya seperti desa Penglipuran, kemudian Kintamani, sehingga anda bisa mengatur acara tour di Bali dengan mudah.
Harga tiket masuk ke pura Kehen
Harga tiket masuk ke objek wisata pura Kehen, tergolong cukup murah dan terjangkau, dan berikut informasinya;
- Harga tiket masuk: Rp 10.000/orang
- Parkir sepeda motor: Rp 5.000
- Parkir mobil: Rp 10.000
- Parkir bus pariwisata: Rp 15.000
Harga tiket tersebut di atas untuk wisatawan domestik, harga bisa saja berubah sewaktu-waktu, sesuai kebijakan dari pengelola, kami akan berusaha terus update informasi terbaru dari tempat ini.
Untuk jam buka, mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Peta dan alamat lokasi, silakan cek penanda di google maps.
Kami menyediakan paket tour murah untuk tujuan tour ke pura Kehen -Kintamani, selain itu disediakan juga sewa mobil dan sewa bus pariwisata dengan harga lebih murah. Sejumlah rekreasi alam juga ada seperti watersport di tanjung Benoa, rafting di sungai Ayung Ubud, wisata naik unta dan mendaki. Untuk penyeberangan dengan fast boat tersedia penyeberangan ke pulau Nusa Penida dan fast boat ke Gili Trawangan Lombok.