Pura Jagatnatha biasanya terletak di sebuah kota-kota Kabupaten, keberadaan pura yang ada di pulau Bali, beberapa diantarnya menjadi tujuan wisata bagi para pelancong. Keunikan alam Bali serta keindahan budayanya membuat daya tarik sendiri bagi wisatawan. Sebuah pulau religius yang hampir tiada hari tanpa upacara yadnya (keagamaan), ribuan pura terdapat dan dibangun di pulau ini sehingga tersemat sebutan pulau seribu pura ataupun pulau Dewata.
lanjut baca; sebutan pulau Dewata untuk Bali >>>>
Seperti juga halnya sebuah pura di jantung kota Denpasar Bali, berdiri sebuah pura dengan bangunan padmasana menjulang tinggi sekitar 15 meter menjadi tempat beribadah bagi warga kota ataupun warga perantauan atau para urban Hindu yang bertempat tinggal di Denpasar, pura tersebut adalah Pura Agung Jagatnatha, atau sering hanya disebut Pura Jagatnatha saja.
Lokasinya pura Agung Jagatnatha memang sangat strategis di tengah pusat kota Denpasar, terletak di sebelah Timur lapangan Puputan Badung, bersebelahan dengan objek wisata Museum Bali tepatnya di Jln. Mayor Wisnu. Memasuki areal pura anda akan merasakan ketenangan dan kenyamanan bisa memberikan nuansa berbeda saat anda jenuh dengan keramaian kota.
Sebuah bangunan Padmasana menjulang tinggi terlihat berdiri cantik, bangunan Padmasana tersebut terbuat dari batu putih disusun bertingkat dengan ornamen seni yang khas, bangunan padmasana pada bagian puncaknya berbentuk seperti singgasana atau sebagai istana para Dewa, secara simbolis berarti tempat tertinggi stana Ida Sang Hyang Widhi dengan segala kekuatan-Nya.
baca juga; tempat wisata di Denpasar >>>>
Pura Jagatnatha sebagai Pura Kahyangan, altar dari para Dewa yang turun ke dunia. Terdapat keistimewaan atau keunikan Pura Agung Jagatnatha di Denpasar ini, tidak seperti pura lainnya di Bali seperti Kahyangan jagat ataupun Sad Kahyangan selalu ada pengempon (pengelola tradisional) dari desa pekraman di lingkungan desa dimana pura tersebut didirikan.
Namun Pura Agung Jagatnatha hanya memiliki beberapa orang pengelola saja baik itu untuk mengelola dana, perencanaan pembangunan, pemeliharaan ataupun upacara saat hari raya dan sehari-hari. Pengelolaan tersebut dimandatkan kepada Komite Pengembangan Jagatnatha, pelaksanaan upacaranya oleh Panitia Hari Raya Hindu dari Pemkot Denpasar.
Berdirinya Pura Agung Jagatnatha melalui beberapa proses, tidak serta merta dibangun begitu saja, bermula dari banyaknya pendatang Hindu yang datang ke Kota Denpasar yang tidak menemukan tempat bersembahyang, kemudian mulai diadakan pesamuhan Parisada Hindu Dharma di tahun 20 November 1961 yang merealisasikan dan menyetujui pembangunan pura dan akhirnya pada tanggal 5 Februari 1963.
Gubernur Bali kala itu Bapak Anak Agung Bagus Sutedja juga menyetujui dibangunnya pura tersebut dan kemudian secara resmi diberi nama Pura Agung Jagatnatha. Pada saat pengerjaanya di tahun 1965 sempat terhambat karena pecahnya gerakan 30 September oleh PKI. Kemudian dilanjutkan lagi tanggal 28 Juli 1967, bangunan pura kelar dan kemudian pada tanggal 13 Mei 1968 dipelaspas dan diresmikan.
baca juga; jenis pura di Bali >>>>
Pelataran Pura Jagatnatha cukup luas, hanya memiliki satu halaman saja tidak seperti Pura Kahyangan Jagat yang memiliki 3 halaman seperti halaman nista, madya dan utama Manda. Di dalam areal pura selain sebuah bangunan Padmasana yang menjulang tinggi terdapat juga sejumlah pelinggih atau bangunan lainnya seperti pelinggih Dalem Karang, pelinggih Ratu Niang dan Pelinggih Ratu Made. Terdapat juga bangunan Bale Paselang, Bale Kulkul, Bale Gong, Pemiyosan, bangunan candi bentar dan pemedal agung berupa bangunan Kori Agung.
Pura Agung Jagatnatha Denpasar terletak di pinggir jalan, sehingga bisa dijangkau dengan mudah, suasana alam di sekitar pura juga indah, bersebelahan dengan objek wisata Museum Bali yang menjadi tujuan tour wisatawan di kota Denpasar. Penduduk pendatang di kota Denpasar yang tidak sempat pulang kampung saat perayaan hari raya seperti Galungan ataupun Kuningan, akan menyempatkan diri untuk bersembahyang ke Pura Jagatnatha, termasuk juga hari-hari lainnya seperti Purnama, Tilem (bulan mati), Saraswati, Siwaratri dan Pagerwesi.
baca juga; Hari Raya Galungan >>>>
Pura Agung Jagatnatha Denpasar selain sebagai tujuan tempat ibadah agama Hindu, tetapi terkadang dikunjungi wisatawan untuk menikmati keunikan dan keindahan pura, apalagi letaknya bersebelahan dengan Museum Bali yang sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan domestik. Lokasinya memang pada jalur wisata, sejumlah tempat wisata di Bali terdekat lainnya seperti; objek wisata museum Bali, Taman Budaya Art Center, pasar seni Kumbasari, museum Sidik Jari dan Monumen Bajra Sandhi.