Pura Dasar Bhuana di Klungkung

Keberadaan Pura Dasar Bhuana di Klungkung, berkaitan erat dengan Kerajaan Gelgel yang pernah mengalami puncak kejayaanya pada pemerintahan raja Waturenggong. Klungkung sendiri sebuah wilayah Kabupaten yang memiliki luas paling kecil di Bali, namun demikian Klungkung dulunya sempat menjadi pusat pemerintahan kerajaan Gelgel, salah satu Raja yang terkenal adalah Dalem Waturenggong.

Bahkan saat keruntuhan Majapahit kerajaan Gelgel sempat memproklamirkan diri sebagai kerajaan merdeka dan lepas dari bagian Majapahit. Sehingga tidak mengherankan di kawasan ini terdapat sejumlah peninggalan sejarah jaman kejayaan Kerajaan Gelgel yang juga dikenal sebagai kerajaan Suweca Pura. Kemudian setelah kerajaan Gelgel lahirlah kerajaan Klungkung, yang sekarang menjadi daerah tingkat II Klungkung.

baca juga; sejarah kerajaan Klungkung >>>>

Sejumlah Bangunan peninggalan sejarah Bali tempo dulu masih berdiri tegak dan terjaga baik sampai saat ini diantaranya adalah Pura Dasar Bhuana yang terletak di desa Gelgel, sekitar 3 km sebelah selatan kota Klungkung yang merupakan peninggalan kerajaan Gelgel, kemudian ada Kerta Gosa, peninggalan dari kerajaan Klungkung.

Pura Dasar Bhuana di Gelgel

Pura Dasar Bhuana atau sering ditulis bhuwana oleh para blogger padahal dalam papan nama di pelataran pura tertulis Pura Dasar Buana. Pura ini merupakan tempat peninggalan sejarah yang sampai saat ini keberadaanya terjaga dengan baik. Keberadaan bangunan Pura Dasar Bhuana Klungkung ini bisa dikatakan sangat sentral, selain sebagai pura Dang Kahyangan di Bali.

baca juga; pura di Bali berdasarkan fungsi dan karakteristiknya >>>>

Pura Dasar Bhuana juga merupakan pusat penyungsungan catur warga yang berasal dari beberapa soroh atau klan seperti soroh satria Dalem, soroh Pande, Warga Pasek (Maha Gotra Sanak Sapta Rsi) serta klan Brahmana Siwa, tentunya pura Dasar Bhuana ini menjadi tempat persembahyangan seluruh umat Hindu di Bali, dan sebagai pemersatu Bali.

Berdirinya Pura Dasar Bhuana juga memiliki perjalanan sejarah panjang, pada jaman pemerintahan Kerajaan Gelgel, yakni raja Dalem Ketut Ngulesir di tahun 1380-1460, pura direstorasi secara besar-besaran dengan meniru bentuk dari pura-pura Majapahit, kemudian disempurnakan lagi oleh raja berikutnya yaitu Dalem Waturenggong (1560-1550).

baca juga; sejarah kerajaan Bali kuno di Bali >>>>

Kemudian oleh pandita kerajaan yaitu Dang Hyang Nirartha, pura Dasar Bhuana dilengkapi juga dengan pelingguh Padma Tiga, hingga bentuknya serta struktur bangunan lebih komplek, seperti yang kita saksikan sekarang ini.

Madya Mandala Pura Dasar Bhuana

Pura Dasar Bhuana terletak di pinggir jalan raya utama di desa Gelgel – Jumpai, bangunan pura berdiri megah dan terlihat cantik di sebelah Selatan jalan, areal pura cukup luas, terdiri dari tiga halaman (tri mandala) yaitu; nista, madya dan utama mandala. Pada Nista Mandala, dua buah pohon beringin besar menghiasi halaman bisa sebagai pohon perindang, sehingga nuansanya lebih sejuk dan indah.

baca juga; objek wisata pura di pulau Bali >>>

Pada bagian tengah yaitu Madya Mandala terlihat bangunan pelinggih Bale Agung panjangnya sekitar 12 meter, terdapat juga Bale Pasanekan tempat linggih petapakan Ida Bhatara pura di desa Pekraman Gelgel yang tedun saat upacara Ngusaba atau Pedudusan Agung yang digelar pada saat Purnama Kapat.

Sementara itu halaman Pura Dasar Bhuana paling dalam yang dikenal dengan Utama Mandala adalah pelataran utama bagi warga untuk melakukan persembahyangan saat ada odalan ataupun pujawali, upacara atau pujawali digelar setiap 6 bulan sekali (210 hari) pada saat Pemacekan Agung (5 hari setelah Hari Raya Galungan) sedangkan Pedudusan Agung sekali dalam setahun yaitu saat purnama Kapat.

lanjut baca; piodalan atau pujawali pura di Bali >>>>

Pada halaman Utama Mandala terdapat meru tumpang solas (11), meru tumpang sia (9), meru tumpang tiga, Padma Tiga dan sejumlah bangunan lainnya. Keberadaan Pura Dasar Bhuana erat juga kaitannya dengan keberadaan Keraton Suwecapura yang berada di Gelgel.

Utama Mandala Pura Dasar Bhuana

Pura Dasar Bhuana dibangun untuk menghormati guru-guru suci dan berfungsi sebagai pura Dang Kahyangan, dalam hal ini untuk penghormatan terhadap Mpu (empu) Ghana yang merupakan salah satu Panca Tirtha atau Panca Pandita. Mpu Ghana sendiri datang ke Bali pada tahun 1000 M 9Isaka 922).

Beliau adalah seorang Brahmana suci ditugaskan di Gelgel yang akhirnya membangun pasraman di Dasar Gelgel yang sekarang menjadi Pura Dasar Bhuana, disinilah beliau melakukan yoga, semadi dan menanamkan ajaran-ajaran agama Hindu. Mpu Ghana adalah saudara dari Mpu Kuturan dan putra ketiga dari Dang Hyang Tanuhun. Empu Ghana seorang brahmana yang menjalankan ajaran Sukla Brahmacari yaitu tidak menikah seumur hidup.

baca juga; informasi tentang Bali >>>>

Pembangunan dari Pura Dasar Bhuana tersebut di tahun 1267 M (Isaka 1189) dibangun oleh Mpu Dwijaksara dari kerajaan Majapahit sebagai bentuk penghormatan terhadap Empu Ghana sehingga dikenal sebagai pura Dang Kahyangan, sebagai bentuk penghormatan dan jasa Maha Rsi, Mpu dan Pandita yang berjasa dalam menanamkan ajaran-ajaran agama Hindu, seperti juga halnya pura Dang Kahyangan Silayukti yang diyakini sebagai tempat moksahnya Mpu Kuturan.

Pada perkembanganya Pura Dasar Bhuana terdapat sejumlah pelinggih sebagai penyungsungan soroh atau klan yang berbeda, sehingga bisa sebagai wujud pemersatu jagat terutama warga Hindu di Bali atau dikenal dengan Kaula Gusti Manunggal. Sebuah pura yang memiliki sejarah panjang yang diharapkan bisa sebagai pemersatu seluruh umat Hindu di pulau Dewata Bali.

Persembahyangan di Pura Dasar Bhuana

Pura Dasar Bhuana di Gelgel ini sebagai warisan budaya dan sejarah Bali kuno yang pantas untuk dilestarikan, sehingga anda yang pecinta wisata sejarah, bisa berkunjung untuk mengenal lebih dekat, dan kemudian mengatur perjalanan tour anda selanjutnya menuju Kerta Gosa Klungkung, pura Goa Lawah serta desa Kamasan yang merupakan pengrajin seni lukis bergaya wayang tradisional di Bali.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top