Mengunjungi berbagai situs bersejarah di Bali sambil melakukan perjalanan wisata maka anda wajib berkunjung ke Candi Tebing Gunung Kawi. Situs purbakala ini terletak di Br. Penaka, Desa Tampaksiring, Kec. Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Dari Denpasar butuh sekitar 1 jam berkendaraan, tempat ini kerap juga disebut hanya dengan nama pura Gunung Kawi, berkunjung ke sini selain anda bisa menyaksikan peninggalan purbakala juga sepanjang perjalanan menuju pura anda disuguhi pemandangan sawah berundak serta lembah yang asri.
Sehingga perjalanan menapaki anak tangga menuju Candi Tebing Gunung Kawi tidak terasa melelahkan, di beberapa titik anda bisa beristirahat sambil menyaksikan keindahan di sekitarnya.
Candi Tebing Gunung Kawi di Gianyar ini, menambah jumlah objek wisata di Bali yang bisa anda kunjungi dalam menyusun agenda tour di Bali, memadukan keindahan alam sekitarnya dengan pemandangan sawah berundak atau terasering, pemandangan lembah sungai Pakerisan.
Keunikan pura serta berbagai situs bersejarah, yang mematri perjalanan leluhur pada masa lampau. Bukti sejarah perjalanan leluhur orang Bali ini cukup menarik untuk melenkapi itinerary liburan anda, terutama mereka yang suka wisata budaya dan sejarah.
Anda yang terbiasa dengan nuansa alam pantai, ataupun hiruk pikuk kota, suguhan alam di objek wisata Gunung Kawi di Gianyar ini akan menyuguhkan nuansa alam berbeda.
Apalagi anda yang suka wisata alam petualangan, menapaki ratusan anak tangga di antara sawah hijau, terhindar dari polusi menjadikan wisata anda bersama keluarga ataupun yang tercinta lebih mengesankan.
Wisata sejarah ke Candi Tebing Gunung Kawi di Tampaksiring Gianyar
Objek wisata Candi Tebing Gunung Kawi di Tampaksiring, selain menjadi tujuan wisata menarik bagi khalayak umum tetapi lebih spesial lagi bagi anak-anak sekolah, pada saat-saat liburan sekolah banyak yang mengagendakan study tour di Bali mereka berkunjung ke pura Gunung Kawi Gianyar.
Berada di Gunung Kawi ini, menambah pengetahuan tentang peninggalan bersejarah mengenai situs arkeolog, juga pengunjung akan disuguhi pemandangan sawah berundak atau terasering.
Sepanjang perjalanan menapaki anak tangga, anda bisa mengenal tata cara irigasi Bali yang dikenal dengan nama subak dan pemandangan lembah sungai Pakerisan yang jermih dengan pepohonan hijau dan rimbun.
Destinasi wisata sejarah dan alam di kawasan Candi Tebing Gunung Kawi ini bisa menjadi pilihan tempat wisata dan destinasi tour selain pantai di Bali. Objek wisata Gunung Kawi lokasinya berdekatan dan searah dengan pariwisata Ubud, sehingga bisa dikemas menjadi paket tour menarik.
Tiba di lokasi sampai pada pelataran parkir atau jika anda datang dengan bus pariwisata berbadan besar, terkadang anda harus parkir di jalan raya utama Tampaksiring Gianyar dan berjalan kaki cukup jauh menuju situs ini karena parkir terbatas di pinggir jalan, tapi kalau anda bawa kendaraan kecil anda bisa langsung parkir dekat lokasi objek wisata, namun kemudian anda juga harus siap-siap menapaki sekitar 300 anak tangga.
Tapi jangan khawatir, keindahan sawah terasering yang menemani anda tidak akan terasa melelahkan. Sebelum sampai di tempat tujuan anda disuguhi pemandangan alam yang masih asri, deretan warung makanan dan minuman serta toko souvenier berada di beberapa tempat pada kawasan ini.
Candi Tebing Gunung Kawi di Tampaksiring Gianyar ini merupakan peninggalan purbakala dari jaman kerajaan Bali kuno, warisan Bali tempo dulu, candi kuno ini diperkirakan sudah dibangun sejak masa pemerintahan raja Udayana pada pertengahan abad ke 11 yang merupakan dinasti Warmadewa.
Pembangunanya diperkirakan pada saat Raja Sri Haji Paduka Dharmawangsa Marakata Pangkaja Stanattunggadewa (944-948 Saka) berkuasa dan selesai pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu di tahuan Isaka 971-999 Saka (1049-1080 M).
Tafsiran tersebut diperkuat dengan temuan pada Prasasti Tengkulak yang menyebutkan adanya sebuah komplek pertapaan di tepi Sungai Pakerisan dengan nama Amarawati, dan tempat pertapaan tersebut menurut para arkeolog adalah Candi Tebing Gunung kawi tersebut berada.
Pada kawasan pura Gunung Kawi tersebut ada 10 candi tersebar pada beberapa titik, lima buah candi berada pada sisi Timur sungai Pakerisan dan ini merupakan bagian utama dari komplek Candi Tebing Gunung Kawi.
Kemudian 5 candi lagi terletak di sebelah Barat sungai dan terbagi menjadi dua diantaranya 4 buah candi terletak di sebelah Utara dan sekitar 200 meter lagi di sebelah selatannya terdapat 1 buah candi lagi. Tebing candi tersebut ditemukan pada tahun 1920 masehi oleh peneliti Belanda.
Jadi jika anda berkunjung ke tempat ini mengunjungi 3 titik untuk menyaksikan semua candi tebing tersebut, termasuk juga komplek pura yang terdapat sebuah tempat payogan berbentuk ruangan sekitar 4×6 meter yang diperkirakan untuk melakukan pertemuan.
Bahkan sekarang dalam ruangan tersebut, jika pengunjung menginginkan dapat melakukan meditasi di ruangan tersebut, serta sejumlah cerukan-cerukan pada dinding tebing yang juga diperkirakan sebagai tempat bertapa. Alam sekitar pura Gunung Kawi ini terasa tenang dengan aura spiritual yang kental.
Dalam catatan sejarah tentang raja-raja Bali kuno, Raja Udayana adalah keturunan dari Sri Kesariwarmmadewa adalah raja yang terkenal pada masa pemerintahannya dengan permaisurinya Gunapriya Dharmapatni memerintah dengan bijaksana. Raja dikarunia 3 anak yaitu Airlangga, Marakata, dan Anak Wungsu.
Anak sulungnya Airlangga hijrah ke Jawa menuju kerajaan Kediri kemudian diangkat menjadi raja Kediri sebagai pengganti kakeknya Mpu Sendok.
Setelah raja Udayan wafat, diangkatlah Marakata sebagai pengganti ayahnya dan kemudian diteruskan oleh Anak Wungsu. Dan Candi Tebing Gunung Kawi di Gianyar itu dibangun oleh Marakata untuk pemujaan arwah sang ayah.
Dari sepuluh candi yang berada di kawasan Gunung Kawi tersebut, diperkirakan yang lebih awal dibangun adalah sebuah candi yang terletak di sisi Timur sungai dan posisinya paling Utara, hal tersebut didasari dengan adanya tulisan beraksara Kwadrat di atas gerbang candi yang berbunyi “Haji Lumah Ing Jalu”.
Arti dari aksara tersebut, bahwa sang raja (secara simbolis) disemayamkan di jalu (Sungai Tukad Pakerisan). Ini mengindikasikan candi tersebut dibangun sebagai tempat memuja arwah raja Udayana. Sedangkat empat candi berikutnya diduga sebagai tempat pemujaan permaisuri Gunapriya Dharmapatni dan ketiga anak raja.
Menurut arkeolog Dr. R. Goris, 5 candi lainnya di sebelah barat sungai Pakerisan 4 candi didedikasikan bagi selir-selir raja Udayana dan 1 buah lagi di sebelah Selatan untuk seorang pejabat tinggi kerajaan setiangkat penasihat raja ataupun perdana menteri.
Pada perkembangan Kerajaan Bedahulu yang memerintah pada masa Anak Wungsu, Raja Airlangga di Kediri pernah mengutus Mpu Kuturan untuk datang ke Bali dan kemudian Mpu Kuturan diangkat sebagai penasehat raja.
Pada candi Tebing Gunung Kawi di Gianyar ini keberadaan ceruk-ceruk pada dinding tebing diperkirakan sebagai tempat pertapaan para biksu dari umat Budha dan ini mengindikasikan kerukunan dan harmonisasi umat beragama pada masa tersebut sudah terjaga dengan baik.
Ini terbukti dengan keberadaan candi Hindu dan pertapaan Budha terletak berdampingan. Candi dari jaman kerajaan Bali kuno ini sarat akan cerita sejarah Bali tempo dulu dan juga menyuguhkan pemandangan alam indah di sekitarnya, sehingga menjadi tujuan wisata dan destinasi tour menarik di kawasan Bali Tengah.
Cara berkunjung ke Candi Tebing Gunung Kawi di Tampaksiring Gianyar
Di kalangan wisatawan tempat ini lebih dikenal hanya dengan nama objek wisata Gunung Kawi. Banyak agen perjalanan yang mengagendakan tour di Bali dengan menjadikan Candi Tebing Gunung Kawi sebagai tujuan utama, sehingga anda bisa ikut tour tersebut.
Selain itu anda bisa sewa mobil di Bali bisa lepas kunci ataupun dengan supir, mengemas perjalanan anda juga mengunjungi sejumlah objek wisata Gianyar di Bali lainnya yang letaknya berdekatan dan searah seperti Tirta Empul Tampaksiring, Goa Gajah, Tegalalang dan objek wisata monkey forest Ubud.
Candi Tebing Gunung Kawi ini terletak di Kabupaten Gianyar, kabupaten tersebut memiliki banyak tempat-tempat menarik melengkapi daftar tempat wisata di Bali, sehingga jika ingin perjalanan tour anda lebih maksimal, apalagi objek wisata candi tebing tersebut berdekatan dengan kawasan pariwisata Ubud, sehingga perjalanan tour anda akan lebih menyenangkan.
Cara lainnya anda bisa sewa mobil berikut supir, karena supir yang kami sediakan sudah paham dengan jalur atau peta wisata yang ada, harga sewa mobil juga ditawarkan lebih murah dibandingkan di tempat lainnya.